
Sebelas
provinsi di kawasan Indonesia Tengah itu antara lain Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi
Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Ujian itu ditunda
bukan karena anak-anak SMA itu tak siap, tapi orang tua yang menyiapkan soal
ujian itu yang kurang beres. Ghalia Indonesia Printing, perusahaan yang
bertanggungjawab atas percetakan dan distribusi soal ujian untuk 11 provinsi
itu memang kurang siap. Ghalia adalah satu dari 5 perusahaan yang mendapat
tender mencetak kertas ujian nasional tahun 2012/2013. kepastian penundaan itu
diumumkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Minggu petang, 13
Maret 2013. Cuma beberapa jam sebelum ujian dilaksanakan. Mendadak. Itu
sebabnya banyak yang mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam pelaksanaan ujian
ini. Tapi Menteri Nuh menjelaskan, “Kalau ujian maju murid protes luar biasa.
Kalau ujian digeser mundur, saya yakin murid-murid merasa senang. Jadi ini
tidak perlu didramatisir.” Dalam jumpa pers yang digelar di Gedung Kemendikbud
di Jakarta itu, Nuh memastikan bahwa soal ujian untuk siswa di Indonesia Tengah
tidak sama dengan soal ujian di Indonesia Timur. Dia juga meminta maaf.
Penundaan ini, katanya, benar-benar karena persoalan teknis belaka. “Sangat
berat bagi kami. Ini benar-benar masalah teknis di percetakan,” kata Nuh. Terlambat
untuk begitu banyak provinsi memang cukup mengherankan, sebab ujian nasional
bukan sesuatu yang tiba-tiba. Sudah lama direncanakan. Bahkan terjadwal setiap
tahun. Jadi mestinya, semua persoalan teknis seperti ini sudah diperhitungkan.
Dan inilah untuk pertama kalinya di Indonesia, ujian nasional ditunda hanya
karena perusahaan yang menang tender itu tidak siap. Menteri Nuh memang bakal
bertindak tegas. Akan membentuk Tim Investigasi, demi menyelidiki keterlambatan
Ghalia Indonesia Printing itu. Dia berjanji akan mengumumkan hasil investigasi
itu. “Yang pasti PT Ghalia akan di-black list,” katanya. Mengapa Ghalia yang
tidak siap itu, bisa menang tender? Nuh menjelaskan bahwa 5 perusahaan yang
menjadi pemenang tender itu lulus melewati proses yang ketat. Para pemenang
dinilai dari pengalaman, sistem yang dimiliki dan kemampuan teknis dalam
mengerjakan proyek. Mekanisme tender ini digelar secara terbuka.
0 comments:
Post a Comment