Monday 6 May 2013

Rematik merupakan penyakit yang dapat berujung pada bahaya karena ketika telah mencapai tingkat kronisnya rematik dapat menjadi salah satu penyebab kelumpuhan pada anggota gerak pada tubuh penderita, nah disini penulis akan menjelaskan tentang penyakit rematik yang merupakan penyakit yang sangat menyebalkan bagi penderitanya, karena penyakit ini bisa sewaktu – waktu kambuh pada saat yang tidak di inginkan.

Penyebab rematik sampai saat ini belum diketahui, namun diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik, infeksi virus atau perubahan hormon. Perempuan lebih mungkin terkena penyakit rematik dibandingkan laki-laki. Pada wanita yang sudah terkena rematik, kehamilan dan menyusui dapat memperburuk kondisinya.
Penyakit rematik atau yang dalam bahasa medisnya disebut rheumatoid arthritis (RA) adalah peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyusup seperti virus, bakteri, dan jamur, keliru menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri.
Rematik sering disebut dengan rheumatismos, rheumatism, reumatik atau rematik yang secara sederhana bisa diartikan sebagai kondisi kerusakan sendi akibat tidak lancarnya proses perbaikan secara terus-menuers dalam sendi tersebut.
Keadaan tersebut akan semakin parah dengan hadirnya cairan yang dianggap jahat (mukus) yang mengalir dari otak sendi dan struktur lain di dalam tubuh. Karenanya, para ahli kedokteran memasukkan penyakit ini dalam kelompok penyakit pada sendi atau reumatologi.
Dalam istilah kedokteran ini pula, rematik lebih sering disebut dengan keadaan yang selalu disertai rasa nyeri dan kaku pada sistem tulang otot (muskuloskeletal) dan terjadinya penyakit pada jaringan ikat (connective tissue). Bisa juga dikatakan sebagai penyakti yang menyerang sendi, otot dan jaringan tubuh.
Rematik memiliki tiga keluhan utama yaitu nyeri di bagian sendi dan alat gerak, terasa kaku dan lemah. Keluhan tersebut disertai dengan tiga tanda yaitu sendi bengkak, otot lemah dan gangguan otak.
Sekitar 90% penderita rematik adalah orang yang berusia di atas 60 tahun. Jika usia kita telah melewati 50 tahun, sebaiknya jangan terlalu banyak melakukan aktivitas yang membebani anggota badan. Penderita rematik yang berbadan gemuk sebaiknya menurunkan berat badan agar beban lutut tidak terlalu berat.
Rematik arthtritis
Rematik arthtritis kerap diidentikkan dengan rasa nyeri dibagian persendian. Itu tidak benar. Keluhan penyakit rematik sangat beragam. Selain keluhan yang mengenai sendi, otot, dan tulang, penyakit rematik dapat menyebabkan gangguan system pencernaan, jantung, paru, mata, dan lain-lain. Penyakit rematik sendiri ada lebih dari seratus jenis. Penyakit rematik ini bisa digolongkan berdasarkan penyebabnya, yakni akibat gangguan system kekebalan tubuh (misalnya, rheumatoid  arthritis, penyakit lupus eritemotosus, dan lain-lain), gangguan metabolism (misalnya rematik asam urat) atau faktor lain (proses pengapuran atau penuaan, misalnya osteoarthritis).
Penyakit rematik arthritis lebih tepat dinamakan penyakit yang menjengkelkan dari pada penyakit yang mematikan. Pasalnya penyakit ini memang jarang menimbulkan kematian, tetapi jika sudah menyerang, seseorang akan dibuat jengkel dan kelimpungan. Hal ini tak lain karena penyakit ini bersifat sering kambuh dan datang mendadak saat seseorang  sedang beraktivitas. Belum lagi, jika muncul tonjolan di bagian tertentu atau mengalami komplikasi dengan penyakit lainnya, kejengkelan akan semakin menjadi karena tubuh serasa tidak sempurna.  Harus dipahami, penyakit ini bukan merupakan akibat mandi di malam hari, akibat cuaca dingin  atau karena ruangan ber-AC. Fakta telah  membuktikan bahwa penduduk subtropics yang berhawa dingin dan banyak orang  bekerja di ruang ber-AC tidak semuanya terkena rematik, bahkan es sering digunakan untuk terapi pengobatan rematik. Penyakit ini tidak diturunkan, karena anak penderita rematik tidak semuanya terkena rematik, meskipun memang diakui ada penyakit nodusherbeden (benjolan atau nodus-nodus kecil dan keras akibat penulangan rawan sendi, biasanya timbul di jari-jari tangan) yang dipengaruhi oleh gen tertentu.
Selain hal tersebut, beberapa kecenderungan berikut perlu juga dipahami :
  1. Hanya rematik gout (asam urat) yang disebabkan oleh makanan.
  2. Buka hanya kalangan usia lanjut yang bisa terserang penyakit rematik, tetapi semua kalangan umur tanpa membedakan jenis kelamin bisa terserang
  3. Rematik tidak hanya menyerang sendi dan tulang, tetapi juga bagian tubuh lainnya.
  4. Rematik bisa dicegah dengan berbagai cara seperti pola makan yang baik teratur serta menghindari stres.
Rematik arthritis sering disebut dengan rheummatismos rheumatism, reumatik, atau rematik, yang secara sederhana bisa diartikan sebagai kondisi kerusakan sendi akibat tidak lancarnya proses perbaikan secara terus menerus dalam sendi tersebut. Keadaan tersebut akan semakin parah dengan hadirnya cairan yang dianggap jahat (mucus) yang mengalir dari otak sendi dan struktur lain di dalam tubuh. Karenanya para ahli kedokteran memasukkan penyakit ini dalam kelompok penyakit pada sendi atau reumatologi. Dalam istilah kedokteran ini pula, rematik lebih sering disebut dengan keadaan yang selalu disertai rasa nyeri dan kaku pada sistem tulang otot (musculoskeletal) dan terjadinya penyakit pada jaringan ikat (connective tissue). Bisa  juga dikatakan sebagai penyakit yang menyerang sendi, otot,dan jaringan tubuh.
Rematik gout akut merupakan penyakit yang disebabkan oleh deposit kristal monosodium urat (MSU) yang terjadi akibat supersaturasi cairan ekstra selular dan mengakibatkan satu atau beberapa manifestasi klinik. Serangan reumatik gout akut yang pertama kali ditandai dengan proses peradangan pada satu sendi, 60% di antaranya timbul pada sendi di pangkal ibu jari kaki (sendi metatarso-phalangeal I/MTP I).
Radang sendi tersebut timbul dengan gejala lengkap berupa nyeri hebat, bengkak, kulit di atas sendi yang sakit berwarna kemerahan dan bila diraba terasa panas. Rasa nyeri yang sedemikian hebat biasanya timbul menjelang pagi hari. Rasa nyeri tersebut membuat penderita sukar berjalan. Puncak rasa sakit tercapai dalam 24 jam setelah timbul gejala pertama. Tanpa pengobatan, serangan arthritis gout akut yang pertama kali ini akan menghilang secara perlahan-lahan dalam waktu 5-14 hari. Serangan gout akut bisa juga mengenai sendi lainnya seperti sendi di pergelangan kaki, lutut dan pangkal jari tangan.
Serangan arthritis gout akut sering kali terjadi tiba-tiba tanpa sebab yang nyata. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat menjadi pemicu penyakit ini seperti :
- Alkohol
- Makan berlebihan
- Trauma/benturan ringan pada sendi
- Kekurangan cairan akibat kurang minum
- Diet yang terlalu ketat
- Puasa, misalnya sebelum menjalankan operasi
Serangan gout akut bisa berlangsung lebih lama lagi bila mendapat pertolongan yang salah. Misalnya diberikan allopurinol atau probenesid pada fase akut sehingga terjadi penurunan mendadak kadar asam urat. Akibatnya, rasa sakit dan lamanya sakit bertambah panjang. Pada serangan arthritis gout akut, kdaar asam urat darah dapat meninggi, normal ataupun rendah. Dalam salah satu penelitian, ternyata pada 12,5% kasus pernderita arthritis gout akut bahkan ditemukan kadar asam urat yang rendah.
Pada serangan pertama  rematik gout akut akan menyerang beberapa sendi sekaligus (poliartikuler) dengan rasa nyeri lebih hebat, rasa sakit lebih lama, kadang disertai demam, frekuensi serangan meningkat dan masa kesembuhan semakin pendek. Kadang-kadang rasa nyeri berlangsung terus-menerus disertai bengkak dan rasa kaku pada sendi yang sakit. Jika penderita ini tidak diobati, suatu saat bisa menjadi reumatik gout kronik sehingga tidak ada lagi masa bebas serangan.

pirai hanyalah salah satu dari lebih 100 jenis penyakit rematik yang telah dikenal. Di Indonesia, rematik gout menduduki urutan kedua terbanyak setelah penyakit osteoartritis (OA) yang lebih dikenal sebagai penyakit perkapuran sendi. Reumatik gout berhubungan dengan tingginya kadar asam urat serum.
Walaupun penyakit ini merupakan jenis penyakit rematik yang pengobatannya mudah dan efektif, tetapi bila diabaikan maka rematik gout juga dapat menyebabkan kerusakan sendi. Hal ini terjadi karena tumpukan kristal monosodium urat monohidrat (MSUM) di persendian akan menimbulkan peradangan sendi, kemudian memicu timbulnya rematik gout akut. Bila penangananya tidak memadai, selain menimbulkan rasa nyeri yang hebat, peradangan tersebut lambat laun akan merusak struktur sendi dan menyebakan kecacatan.
Kadar asam urat pada laki-laki maupun perempuan sejak lahir sampai usai remaja umumnya rendah. Setelah pubertas, kadar asam urat dalam darah pada laki-laki akan meningkat dan selalu lebih tinggi dari perempuan sebayanya. Oleh karena itu, sekitar 90% penderita gout adalah laki-laki usia pertengahan antara 40-50 tahun. Namun, hal ini bisa terjadi pada semua kelompok usia. Kadar asam urat pada perempuan umumnya tetap rendah dan baru meningkat setelah menopause.
Hal ini disebabkan hormon estrogen pada perempuan berperan membantu pembuangan asam urat melalui urine. Pada usia menopuse, kadar asam urat di dalam darahnya meningkat hingga mendekati kadar pada laki-laki. Dengan demikian, risiko terkena rematik gout pun sama besar dengan laki-laki.
Penyakit timbunan kristal di persendian ternyata tidak hanya disebabkan oleh MSU, tetapi dapat juga disebabkan oleh kalsium pirofosfat dihidrat, kalsium hidroksiapatit, kristal oksalat, kristal lipid, kristal protein, kristal kalsium karbonat dan banyak lagi kristal lainnya.  Sebagian besar kasus rematik gout umumnya memberi gambaran klinis yang khas sehingga diagnosis mudah dibuat berdasarkan riwayat penyakitnya.
Riwayat penyakit gout yang khas adalah sebagai berikut :
a.    Hiperurisemia asimptomatik
Hiperurisemia asimptomatik adalah keadaan di mana kadar asam urat darah meningkat selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan rasa sakit di persendian, tidak terjadi pembentukan tofi, ataupun batu urat di ginjal (urolitiasis).
Namun, umumnya rematik gout bisa timbul dapat penderita hiperurisemia yang telah berlangsung bertahun-tahun. Perlu diketahui, bahwa timbulnya serangan reumatik gout akut tidak selalu berhubungan dengan tingginya kadar asam urat darah. Oleh karena itu, kadar asam urat darah yang tinggi tidak selalu identik dengan timbulnya serangan reumatik gout akut. Justru kadar asam urat darah yang tiba-tiba meninggi atau menurun yang bisa mencetuskan serangan reumatik gout akut atau menyebakan lambatnya penyembuhan reumatik gout akut.
b. Rematik gout akut
Rematik gout merupakan penyakit yang disebabkan oleh deposit kristal monosodium urat (MSU) yang terjadi akibat supersturasi cairan ekstra selular dan mengakibatkan satu atau beberapa manifestasi klinik. Serangan reumatik gout akut yang pertama kali ditandai dengan proses peradangan pada satu sendi (monartikuler), 60% di antaranya timbul pada sendi di pangkal ibu jari kaki.
Rematik jantung
Rematik jantung adalah salah satu dari berbagai macam penyakit jantung yang ada. Penyakit rematik jantung (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD) ini adalah kondisi dimana terjadi kerusakan permanen dari katup-katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) yang disebabkan oleh demam rematik. Katup-katup jantung tersebut rusak karena proses perjalanan penyakit yang dimulai dengan infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus β hemoliticus tipe A (contoh: Streptococcus pyogenes), bakteri yang bisa menyebabkan demam rematik, dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu Poliarthritis migrans akut, Karditis, Korea minor, Nodul subkutan dan Eritema marginatum.
Pada beberapa pasien yang mengalami demam rematik akut bisa terjadi kelainan katup jantung lainnya yang bisa berakibat pada gangguan katup jantung, gagal jantung (CHF), radang selaput jantung (perikarditis). Di Amerika Serikat bahkan penyakit rematik jantung ini masih merupakan penyebab dari penyakit jantung yang disebut dengan mitral stenosis (MS) dan juga penggantian katup jantung pada pasien dewasa di sana.
Penyebab rematik jantung ini diperkirakan adalah reaksi autoimun (kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh demam reumatik. Infeksi streptococcus β hemolitikus grup A pada tenggorokan selalu mendahului terjadinya demam reumatik baik demam reumatik serangan pertama maupun demam reumatik serangan yang berulang. Penyakit ini berhubungan erat dengan infeksi saluran nafas bagian atas oleh Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A berbeda dengan glomerulonefritis yang berhubungan dengan infeksi streptococcus dikulit maupun disaluran nafas, demam rematik agaknya tidak berhubungan dengan infeksi streptococcus dikulit.
Faktor-faktor predisposisi terjadinya penyakit rematik jantung/ Rheumatic Heart Desease terdapat pada diri individu itu sendiri dan juga faktor lingkungan.
1. Faktor genetik. Adanya antigen limfosit manusia ( HLA ) yang tinggi. HLA terhadap demam rematik menunjukan hubungan dengan aloantigen sel B spesifik dikenal dengan antibodi monoklonal dengan status reumatikus.
2. Umur. Umur agaknya merupakan faktor predisposisi terpenting pada timbulnya demam reumatik / penyakit reumatik jantung. Penyakit ini paling sering mengenai anak umur antara 5-15 tahun dengan puncak sekitar umur 8 tahun. Tidak biasa ditemukan pada anak antara umur 3-5 tahun dan sangat jarang sebelum anak berumur 3 tahun atau setelah 20 tahun. Distribusi umur ini dikatakan sesuai dengan insidens infeksi streptococcus pada anak usia sekolah. Tetapi Markowitz menemukan bahwa penderita infeksi streptococcus adalah mereka yang berumur 2-6 tahun.
3. Keadaan gizi dan lain-lain. Keadaan gizi serta pola hidup dan juga adanya penyakit-penyakit lain belum dapat ditentukan apakah merupakan faktor predisposisi untuk timbulnya demam reumatik.
4. Golongan etnik dan ras. Data di Amerika Utara menunjukkan bahwa serangan pertama maupun ulang demam reumatik lebih sering didapatkan pada orang kulit hitam dibanding dengan orang kulit putih. Tetapi data ini harus dinilai hati-hati, sebab mungkin berbagai faktor lingkungan yang berbeda pada kedua golongan tersebut ikut berperan atau bahkan merupakan sebab yang sebenarnya.
5. Jenis kelamin. Demam reumatik sering didapatkan pada anak wanita dibandingkan dengan anak laki-laki. Tetapi data yang lebih besar menunjukkan tidak ada perbedaan jenis kelamin, meskipun manifestasi tertentu mungkin lebih sering ditemukan pada satu jenis kelamin.
6. Reaksi autoimun. Dari penelitian ditemukan adanya kesamaan antara polisakarida bagian dinding sel streptokokus beta hemolitikus group A dengan glikoprotein dalam katub mungkin ini mendukung terjadinya miokarditis dan valvulitis pada reumatik fever.
Rematik termasuk dalam kelompok penyakit reumatologi yang menunjukkan suatu kondisi dengan nyeri dan kaku yang menyerang anggota gerak atau sistem muskuloskeleton yaitu sendi, otot, tulang maupun jarigan di sekitar sendi. Rematik banyak jenisnya, termasuk diantaranya asam urat (gout artritis) yang merupakan jenis rematik yang paling populer dan banyak diderita penduduk Indonesia.
Tulang-tulang sebagai keseluruhan rangka mampu bergerak karena adanya sendi-sendi yang menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang lainnya yang diperkuat oleh jaringan ligamen (jaringan ikat yang mengikat tulang-tulang persendian). Untuk membantu memperlancar gerakan, persendidan dilumasi cairan yang khusus (cairan sinovial) dan ujung-ujung tulang dilapisi oleh jaringan yang disebut kartilago (tulang rawan).
Ada beberapa jenis persendian pada tubuh manusia. Sendi yang memungkinkan gerakan bebas ke segala arah disebut sendi sinoval atau diartrosis, seperti sendi peluru pada bahu, serta sendi engsel pada siku dan lutut. Persendian yang gerakannya sangat terbatas disebut amfiartosisi atau sendi tulang rawan, seperti pada sendi antar ruas tulang belakang. Persendian yang tidak memungkinkan pergerakan disebut sinartrosis, seperti pada sendi antar tulang tengkorak.
Persendian sebagai anggota gerak dapat mengalami kerusakan sehingga menimbulkan rasa nyeri yang disebut rematik. Rematik juga dapat menyerang anggota gerak lain, seperti otot, tulang dan jaringan ikat. Rasa nyeri pada anggota gerak dapat disebabkan karena proses patologis (penyakit) pada unsur-unsur  yang ikut menyusun rangka tubuh. Nyeri tersebut dalam istilah kedokteran diberi nama sesuai dengan lokasi gangguannya, seperti nyeri di sendi disebut artralgia, nyeri di tulang disebut osteodinia, nyeri di otot disebut mialgia, dan nyeri di saraf disebut neuralgia. Apabila rasa nyeri tersebut disertai dengan tanda peradangan diberi nama sesuai dengan unsur yang ikut menyusun anggota gerak seperti gangguan pada sendi disebut arthritis, pada tulang disebut osteotitis, pada otot disebut miositis, pada saraf disebut neuritis, tendon (urat otot dan urat tulang) disebut tendonitis, dan pada bantalan cairan di sekitar persendian disebut bursitis.
Pada rematik sendi, jika sendi mengalami peradangan maka sendi akan membengkak, warna kulit terlihat memerah, nyeri dan terasa panas setempat, dan sakit jika diraba. Terkadang, pada kulit akan timbul bercak-bercak dan jika ditekan agak nyeri. Selain itu persendian yang terkena rematik menjadi kaku dan susah digerakkan. Namun, kekakuan juga dapat disebabkan oleh otot yang tegang secara berkesinambungan.
Sebagian orang usia muda dapat menghasilkan bunyi-bunyian jika menekukkan persendian pada jari-jari tangan, kaki atau yang lainnya. Meskipun demikian, bukan berarti mereka itu akan terkena rematik. Pada penyakit rematik dapat dirasakan adanya bunyi berderak yang dapat diraba dan didengar.
Sendi terdiri dari 2 ujung tulang yang tertutup tulang rawan dan tendon yang menahan kedua tulang agar tetap menyatu. Tulang rawan terdiri dari protein yang memungkinkan tulang meluncur diatas satu sama lain dan bertindak sebagai bantalan yang akhirnya akan merusak sendi.
Arthiritis Rheumatoid (AR) adalah penyakit autoimun dengan inflamasi kronik yang ditandai dengan pembengkakan, nyeri sendi serta destruksi jaringan sinovial yang disertai gangguan pergerakan diikuti dengan kematian prematur. Penyakit ini dapat mempengaruhi berbagai jaringan dan organ, terutama menyerang sendi yang disebut inflamasi sinovitis, berkembang menjadi kerusakan tulang rawan artikuler dan kekakuan sendi. AR dapat menimbulkan peradangan yang menyebar ke paru, perikardium, pleura, sklera dan timbul lesi noduler yang paling sering di bawah kulit.

Kriteria diagnostik AR menuut American College of Rheumatology (ACR) tahun 1987 :
-          Kaku pada sendi terutama pada siang hari
-          Artritis sendi tangan
-          Nodule rheumatoid simetris
-          Rheumatoid factor (RF)
-          Perubahan radiolog
Penyebab penyakit ini belum diketahui dengan jelas tapi dianggap kelainan auotimun memegang peranan penting. Penyakit ini sering didapatkan pada usia 40-50 tahun tetapi dapat pula dijumpai pada usia lain. Wanita 3x lebih sering dibanding pria. Penyakit ini akan menonaktifkan dan menimbulkan rasa nyeri pada sendi saat terjadi mobilitas.
Sinovitis
Sinovitis adalah peradangan sinoval yang melapisi sendi dan tendon. Sendi tersebut akan menjadi bengkak, lembut, hangat dan kaku sehingga pergerakan sendi akan terbatas. Peningkatan kekakuan ini terutama terjadi pada pagi hari yang merupakan gejala menonjol pada penyakit ini dan dapat berlangsung lebih dari 1 jam.
Gerakan lembut bisa meringankan gejala pada tahap awal penyakit. Kelainan sendi pada AR biasanya simetris dan pada awal penyakit biasanya asimetris. Sering dijumpai adanya nodule rheumatoid yaitu benjolan subkutan yang menunjukkan nekrosis fibrinoid dengan diameter dalam milimeter sampai sentimeter.
Pada AR dapat dijumpai fibrosis paru, amiloidosis ginjal karena peradangan ginjal kronik, timbul arterosklerosis yang menyebabkan infark jantung dan stroke.
Biasanya pada AR didapatkan kelainan poliartritis sendi kecil dan besar secara simetris. Kerusakan ini didasarkan atas perubahan readiografi dan rheumatoid factor.
  1. Pemeriksaan radiologi sendi
  2. Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang dikaitkan dengan AR adalah pemeriksaan rheumatoid factor (RF) dan anti-citrullinated protein antibodies (ACPA). ACPA dikenal 2 macam yaitu pemeriksaan anti-cylic citrullinated peptide (anti-CCP) dan anti-mutated vimentin (anti-MCV).
Kriteria diagnostik AR berdasarkan American College of Rheumatology (ACR) / European League Against Rhematism (EULAR) tahun 2010. Untuk kepastian adanya AR pasien harus mendapatkan score minimal 6 sesuai kategori A-D :
Test lain apa yang mungkin dapat dipakai untuk evaluasi AR?
Dokter anda akan memilih laju endap darah (LED), jumlah leukosit untuk mendeteksi adanya peradangan. Pemeriksaan CRP lebih baik dari LED karena pemeriksaan CRP lebih bersifat spesifik. Oleh karena terjadinya anemia merupaka komplikasi penyakit AR, maka perlu dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin. Pemeriksaan antinuclear antibody (ANA) yang negatif menyingkirkan penyakit systemic lupus erythematosus (SLE). Khusus untuk monitoring pemeriksaan diagnosis AR dengan anti-CCP harus menggunakan alat dan metoda yang sama.
Terjadinya endokarditis rematik disebabkan langsung oleh demam rematik, suatu penyakit sistematis yang disebabkan oleh infeksi streptokokus grup A. Demam rematik mempengaruhi semua persendian, menyebabkan poliarthritis. Jantung juga merupakan organ sasaran dan merupakan bagian yang kerusakannya paling serius.
Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artinyan jaringan tesebut tidak mengalami infeksi atau secara langsung rusak oleh organisme tersebut, namun hal ini merupakan fenomena sensitivitas atau reaksi yang terjadi sebagai respons terhadap streptokokis hemolitikus.
Sebagian kecil orang dengan demam rematik menjadi sakit berat dengan gagal jantung yang berat , disritmia serius dan pneumonia rematik. Seseorang harus dirawat di ruang perawatan intensif.
Demam rematik
Demam rematik adalah penyakit akut yang datang terutama dengan gejala-gejala nyeri dan bengkak sendi dan gejala-gejala yang lain sesuai dengan kriteria Jones. Penyakit jantung rematik adalah penyakit jantung kronik yang disebabkan oleh demam rematik.
Demam rematik bisa menimbulkan kelainan pada jantung, sendi, kulit dan otak. Pada jantung kelainan bisa terjadi pada katub-katub jantung yang disebut sebagai penyait jantung rematik. Penyakit ini menyerang anak pada usia 6-15 tahun, biasanya timbul 20 hari setelah terjadi infeksi. Infeksi dapat saja terjadi tanpa ada geala yang disarankan.
Demam rematik akut berhubungan dengan derajat variasi valvulitis dan miokarditis. Penelitian di New Zealand memperlihatkan bahwa disfungsi kontraksi ventrikel kiri selama dan setelah demam rematik akut tergantung pada tingkat dan tipe regurgitasi aorta dan mungkin di pengaruhi oleh intervensi bedah.
Demam rematik harus mencakup kenyataan bahwa ada pebedaan dalam kerentanan tehadap perkembangan demam rematik, meliputi insiden demam rematik dan penyakit jantung rematik yang tidak biasa pada anggota kelompok keluarga tertentu.
Penyakit rematik telah dikenal sejak abad V sebelum masehi. Istilah rematik berasal dari kata rheumaticos (bahasa Yunani) atau rhematismos (bahasa Latin) yang artinya cairan busuk berasal dari otak yang menyebar ke sendi-sendi dan berbagai alat tubuh serta menimbulkan nyeri. Penyakit rematik pada lansia lebih sering terjadi dibanding pada usia muda.
Penyakit rematik pada lansia dapat menyerang laki-laki dan perempuan pada segala usia, tetapi kelompok lansia memang lebih banyak terkena rematik. Penyakit ini ditandai dengan keluhan utama rasa sakit atau pegal linu dan rasa kaku. Bisa pula terjadi bengkak sendi, gangguan gerak, dan lemah otot. Penyakit rematik pada lansia yang menahun (kronis) bisa menimbulkan cacat dibagian tubuh yang terkena. Dengan demikian, rematik merupakan kumpulan gejala yang penyebabnya beraneka ragam, tetapi perwujudannya hampir serupa.
Selain hal tersebut, beberapa kecenderungan berikut perlu juga dipahami :
1. Hanya rematik gout (asam urat) yang disebabkan oleh makanan
2. Bukan hanya kalangan usia lanjut yang bisa terserang penyakit rematik, tetapi semua kalangan umur tanpa membedakan jenis kelamin bisa terserang
3. Rematik tidak hanya menyerang sendi dan tulang, tetapi juga bagian tubuh lainnya
4. Rematik bisa dicegah dengan berbagai cara, seperti pola makan yang baik dan teratur, serta menghindari stres
Penyakit rematik dapat menyerang laki-laki dan perempuan pada segala usia, tetapi kelompok usila lebih banyak terkena serangan rematik. Penyakit ini ditandai dengan keluhan utama rasa sakit atau pegal linu dan rasa kaku. Bisa pula terjadi bengkak sendi, gangguan gerak, dan lemah otot.
Rematik menahun (kronis) bisa menimbulkan cacar di bagian tubuh yang terkena. Dengan demikian, rematik merupakan kumpulan gejala yang penyebabnya beraneka ragam, tetapi perwujudannya hampir serupa.
Pengobatan rematik pada umumnya hanya mengurangi gejala dan tidak menyembuhkan atau memberantas penyakit sesungguhnya. Kebanyakan penderita berusaha mengobati sendiri dengan minum jamu karena obat modern sering memiliki efek samping pada lambung serta ketergantungan. Biasanya, penyembuhan gejala rematik ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pada kelompok usia, gejala rematik dapat dikurangi dengan melakukan olahraga teratur dan sesuai. Selain itu, ada beberapa ramuan tradisional yang dapat mengurangi atau mengobati gejala rematik.
Categories:

4 comments:

  1. saya sering kaku di jari jari kaki.., apakah itu termasuk rematik
    ya...??

    DOWNLOAD CONTOH SOAL DAN JAWABAN PSIKOTES

    ReplyDelete
  2. mungkin anda terlalu banyak aktivitas atau kurang berolahraga sehingga kaki anda menjdi kaku, karena kalau over beraktivitas juga tidak baik buat tubuh. mungkin bukan penyakit rematik yang anda alami tetapi ketegangan otot karena lelah beraktivitas sehingga jari2 kaki anda sedikit Keram atau bisa juga Kesemutan. mungkin itu saja sedikit info yang saya tahu. terimakasih sudah mau baca artikel saya.

    ReplyDelete
  3. sama-sama terimakasih kembali buat Ace Maxs sudah mau baca artikel saya.

    ReplyDelete
  4. terimakasih banyak untuk informasinya, sangat bermanfaat

    http://herbalkuacemaxs.com/pengobatan-herbal-jantung-rematik/

    ReplyDelete