Autisme merupakan gangguan perkembangan kompleks dimana
gejalanya akan mulai terlihat sebelum usia 3 tahun. Autism akan mempengaruhi
interaksi social, komunikasi verbal dan non verbal, serta gangguan perilaku
pada anak. Anak dengan autism memiliki masalah dalam mempergunakan bahasa,
membentuk hubungan dan salah menginterprestasikan keadaan lingkungan
sekitarnya. Dan disini penulis akan menyajikan kembali info mengenai contoh
proposal terkait masalah-masalah yang
dialami autisme. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu sebagai pengetahuan
mengenai autisme.
Penelitian Pada Autisme
LATAR BELAKANG MASALAH
Belum tahu pasti akibat terjadianya autis, banyak
peneliti yang mengatakan terjadianya autis dari berbagai macam hal. Beberapa
peneliti mngatakan terdapat gangguan biokimia, ahli lain berpendapat bahwa
autisme disebabkan oleh gangguan psikiatri/kejiwaan. Ahli lain berpendapat
bahwa autisme disebabkan oleh karena kombinasi makanan yang salah atau
lingkungan yang terkontaminasi zat-zat beracun yang mengakibatkan kerusakan
pada usus besar yang mengakibatkan masalahh pada tingkah laku dan fisik
termasuk autis.
Peneliti dari Inggris Andrew, Bernard dari Amerika
mengadakan penelitian mengenaia hubungan antara vaksinasi terutama MMR
(measles, mumps rubella) dan autism. Peneliti lainya membantah hasil
penyelidikan tersebut tetapi beberapa orang tua anak penyandang autism tidak
puas dengan bantahan tersebut.
Banyak pula ahli melakukan penelitian dan menyatakan
bahwa bibit autis jauh sebelum bayi dilahirkan bahkan sebelum vaksinasi
dilakukan. Kelainan ini dikonfirmasikan dalam hasil pengamatan beberapa
keluarga melalui gen autisme. Patricia, ahli embrio bahwa korelasi antara
autism dan cacat lahir yang disebabkan oleh thalidomide menyimpulkan bahwa
kerusakan jaringan otak dapat terjadi paling awal 20 hari saat pembentukan
janin. Peneliti lainnya menemukan bahwa pada anak yang terkena autisme bagian
otak yang mengendalikan pusat memory dan emosi menjadi lebih kecil dari pada
anak normal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gangguan perkembangan otak telah
terjadi pada semester ke-3 saat kehamilan atau pada saat kelahiran bayi.
Ahli neorology Amerika, mengadakan menyelidiki terhadap
protein otak dari contoh darah bayi yang baru lahir. Empat sampel protein dari
bayi normal mempunyai kadar protein yang kecil tetapi tetapi empat sampel
berikutnya mempunyai kadar protein yang tinggi, kemudian ditemukan bahwa bayi
dengan kadar protein otak tinggi ini berkembang menjadi autism dan
keterbelakangan mental.
IDENTIFIKASI MASALAH
Autisme suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir
ataupun saat masih balita yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan
sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebit terisolasi dari
manusia yang lain dan masuk dalam dunia repetitive. Karakteristik anak dengan
autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
• Interaksi sosial
• Komunikasi (bahasa dan bicara)
• Perilaku emisi
• Gangguan sensorik dan motorik
• Perkembangan terlambat atau tidak normal
PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah ini hanya melingkupi. Pendeteksian
dini lebih cepat dan pengobatan yang tepat dan terbaik. Agar penderita autis
dapat ditangani dengan lebig baik.
PERUMUSAN MASALAH
Masalah-masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut
1. Apa saja diagnosa penderita autis?
2. Apa saja gejala penderita autis?
3. Apa saja jenis autis?
4. Pengobatan apa saja yang dapat diberikan untuk
penderita autis
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk
1. Agar penulis dan masyarakat dapat mendiagnosis autism
2. Bagi penulis dan masyarakat dapat mendeteksi
gejala-gejala autis
3. Bagi penulis dan orang tua penderita dapat mengatahui
jenis-jenis autis
4. Bagi penulis, orang tua dan terapis dapat memberikan
pengobatan yang baik untuk penderita autis.
PEMBAHASAN
Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks
pada anak, yang gejalanya sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia tahun.
Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologist yang
mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi
dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
Diagnosa penderita uatisme
Interaksi sosial
1. Tidak mampu menjalani interaksi sosial non verbal:
kontak mata, ekspresi muka, posisi tubuh, gerak-gerik kurang tertuju
2. Kesulitan bermain dengan teman sebaya
3. Tidak ada empati, perilaku kesenangan atau minat
4. Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional
2 arah
Komunikasi sosial
1. Tidak atau terlambat bicara, tidak bersaha
berkomunikasi non verbal
2. Bisa bicara tapi tidak untuk komunikasi atau inisiasi,
egosentris
3. Bahasa aneh dan diulang-ulang atau stereotip
4. Cara bermain kurang variatif atau imajinatif, kurang
imitasi sosial
Imaginasi, berpikir fleksibel dan bermain imaginative
1. Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan cara yang
sangat khas dan berlebihan, baik intensitas dan fokusnya
2. Terpaku pada suatu kegiatan ritualistic atau rutinitas
yang tidak berguna
3. Ada gerak-gerakan anah yang khas dan berulang-ulang.
Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian tertentu dari suatu benda.
Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang cenderung
tidak mempedilikan lingkungan sekitar, seolah menolak berkomunikasi dan
berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri. Anak juga mengalami
kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikas secera verbal. Disamping itu
seringkali (prilaku stimulasi diri) seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan
tanagan seperti sayap berjalana berjinjit dan lain sebagainya .
Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak
berprilaku hiperaktif dan agresif atau menyakiti diri, tapi ada pula yang
pasif. Mereka cenderung sangat sulit mengendalikan emosinya dan sering
tempertantrum (menangis dan mengamuk) kadang-kadang mereka menangis, tertawa
atau marah-marah tanpa sebab yang jelas.
Bagi para orang tua dan praktisi unutk lebih waspada dan
pedulii terhadap gejala-gejala yang terlihat. Berikut ini 5 jenis perilaju yang
harus di waspadai dan perlunya evaluasi lebih lanjut.
1) Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan
2) Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural
(menunjuk, dada, menggenggam) hingga usia 12 bulan
3) Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 16
bulan
4) Anak tidak mampu menggunakan 2 kalimt secara spontan
di usia 24 bulan
5) Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi
sosial pada usia tertentu
Ciri-ciri anak autis berdasarkan usia
Tekadang orang tua tidak terlalu peka terhadap tingkah
laku anak. Walau autis ini tidak penyakit, tetapi ganguan terhadap sistem saraf
akibat factor geneti yang lemah.
Usia 0 – 6 bulan. Apabila anak terlalu tenang dan jarang
menangis, terlalu sensitive, gerakan tangan dan kaki terlalu berlebihan
terutama pada saat mendi. Tidak pernah terjadi kontak mata atau senyum secara
sosial, dan digendongkan mengepal tangan atau menegangkan kaki secara
berlebihan
Usia 2 – 3 tahun. Tidak berminat atau bersosialisasi
terhadap anak-anak lain dan kontak mata tidak menyambung dan tidak pernah
focus. Juga kaku terhadap orang lain dan masih senang digendong dan malas
menggerakan tubuhnya
Usia 4 – 5 tahun. Anak berteriak-teriak dan suka membeo
atau menirukan suara orang dan mengeluarkan suara-suara aneh. Dan gampang marah
atau emosi apabila rutinitasnya diganggu dan kemauannya tidak dituruti dan
agresif dan mudah menyakiti diri sendiri
Sifat-sifat yang ditemukan pada anak autis
• Sulit bergabung dengan anak-aak yang lain
• Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
• Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan
kontak mata
• Menunjukkan ketidak pekaan terhadap nyeri
• Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan,
tidak membentuk hubungan pribadi yang terbuka
• Jarang memainkan permainan khayalan
• Memutar benda
• Terpaku terhadap benda tertentu, sangat tergantung
kepada benda yang sudah dikenalnya dengan baik
• Secara fisik terlalu aktif dan sekali kurang aktif
• Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang
normal
• Tertarik terhadap hal-hal yang serupa, tidak mau
menerima atau mengalami perubahan
• Tidak takut akan bahaya
• Terpaku terhadap permainan yang ganjil
• Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)
• Tidak mau dipeluk
• Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap
seolah-olah tuli
• Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya
melalui kata-kata, lebh sering meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
• Jengkel atau kesal membabi buta, tampak sangat rusuh
untuk alasan yang tidak jelas
• Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang
• Kemampuan motorik kasar atau halusnya ganjil (tidak
ingin menendang bola tetapi dapat menyusun balok)
Jenis-jenis autisme pada anak
Autisme Masa Kanak (childhood autism), adalah ganguan
perkembangan pada anak yang gejalanya sudah tamapak sebelum anak tersebut
mencapai umur 3 tahun. Perkembangan yang terganggu adalah dalam bidang.
Komunikas, kualitas komunikasi tidak normal.
Gangguan Perkembangan PervasifYTT (PDD-NOS). Mempunyai
gejala gangguan perkemabangan dalam bidang komunikasi, interaksi maupun
perilaku, namun gejalanya tidak sebanyak seperti pada autism pada masa kanak.
Gangguan ini lebih ringan, sehingga kadang-kadang ini masih bisa bertatap mata,
ekspresi fasial tidak terlalu datar, danmasih bisa diajak bergurau.
Sindroma Rett adalah gangguan perkembanganyang hanya
dialami oleh anak wanita. Kehamilannya normal, kelairan normal, perkembangan
normal sampai sekitar umur 6 bulan. Lingkaran kepala normal pada saat lahir.
Mulai sekita 6 bulan mulai mengalami kemunduran perkembangan. Pertumbuhan
kepala mulai berkurang antara umur 5 bulan sampai 4 tahun. Gerakan yang terarah
hilang, disetai dengan gangguan komunikasi dan penarikkan diri secara sosial
Disintegrasi sosial, anak tersebut telah berkembang
sangat baik selama beberapa tahun, sebelum terjadianya kemunduran hebat yang
sangat dramatis. Gejalanya biasanya timbul setelah umur 3 tahun. Anak mulai
menarik diri dan keterampilannyapun ikut mundur. Dan perilakunya menjadi sangay
cuak dan juga timbul prilaku berulang-ulang dan stereotipik.
Sindrom Asperger, pada kebanyakan dari anak-anak ini
perkembangan bicara tidak terganggu. Bicaranya tepat waktu dan cukup lancar,
meskipun ada juga yang bicaranya agak lambat. Namun meskipun mereka panadai
bicara, mereka kurang bisa komunikasi secara timbal balik. Komunikasi biasanya
jalannya searah, dimana anak banyak bicara mengenai apa yang saat itu menjadi
obsesinya, tanpa bisa merasakan apakah lawan bicaranya merasa tertarik atau
tidak. Seringkali mereka mempunyai cara bicara dengan tata bahasa yang baku dan
dalam berkomunikasi kurang menggunakan bahasa tubuh. Ekspresi muka pun kurang
hidup bila dibandingkan anak-anak lain seumurnya.
Pengobatan-pengobatan yang dapat diberikan untuk
penderita autis. Ini adalah terapi yang dapat diberikan unutk penderita autis.
1) Applied Behavioral Analysis (ABA)
ABA adalah, jenis terapi yang telah lama dipakai, telah
dilakukan penelitian dan didesian khusus untuk anak autisme. Sistem yang
dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive
reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini bisa diukur kemajuannya. Saat
ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia.
2) Terapi Wicara
Hampir semua anak dengan autism mempunyai kesulitan dalam
berbicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula
individu austic yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang.
Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk,
memakai bicaranya untuk berkomunikasi / berinteraksi dengan orang lain. Dalam
hal ini terapi wicara akan sangat menolong.
3) Terapi Okupasi
Hampir semua anak autis mempunyai keterlambatan dalam
perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku da kasar mereka kesulita
memegang tali sepatunya saat mengikatkan simpul pada tali sepatunya, kesulitan
saat memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya. Dalam hal ini terapi
okupasi untuk melatih mempergunakan otot-otot halusnya dengan benar.
4) Terapi Fisik
Kadang-kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya
kurang kuat. Keseimbangan tubuhna kurang bagus. Fisiterapi dan terapi
integritas sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya
dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
5) Terapi Sosial
Kekurangan yang paling mendasar adalah dalam bidang
komunikasi dan interaksi. Banyaknya anak-anak ini membutuhkan pertolongan
keterampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan mainan bersama ditempat
bermain. Seoarang terapis sosial dapat membantu dengan memberikan fasilitas
pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara-caranya.
6) Terapi Bermain
Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autis
membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya
unutk belajar bicara, komunikasi dan interaksi sosial. Seorang terapis bermain
bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik tertentu.
7) Terapi Perilaku
Trapis perilaku terapi untuk mecari latar belakang dari
perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan
perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya.
8) Terapi Perkembangan
Anak dipelajari minatnya, kekuatanya dan tingkat
perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan
intelektualnya.
9) Terapi Visual
Beberapa video games bisa juga dipakai untuk
mengembangkan keterampilan komunikasi.
10) Terapi Biomedik
Penderita autis diperiksa secara intensif, pemeriksaan,
darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal dibereskan, sehingga otak
menjadi bersih dari gangguan ternyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila
mendapatkan terapi komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari alam tubuh
sendiri (biomedis).
11) Terapi Lumba-lumba
Bahwa di tubuh lumba-lumba terkandung potensi yang bisa
menyelaraskan kerja saraf motorik dan sensorik penderita autis. Sebab
lumba-lumba mempunyai gelombang sonar (gelombang suara dengan frewkuensi tertentu)
yang dapat merangsang otak manusia untuk memproduksi energi yang ada dalam
tulang tengkorak, dada dan tulang belakang pasien sehingga dapat membentuk
kesimbangan otak kanan dan kiri. Selain itu, gelombang suara dari lumba-lumba
juga dapat meningkatkan neurotransmitter.
KESIMPULAN
Penyebab autis terjadi karena banyak hal, para peneliti
pun belum tahu apa penyebab pasti dari autisme. Penderita autis suka bertingkah
laku aneh tidak di batas normal, suka menyendiri atau tidak bersosialisasi.
Penderita autis dapat melakukan terapi untuk pengobatannya.
PENUTUP
Penelitian ini dibuat untuk menambah pengetahuan kita,
dan bermanfaat untuk semua.
Lucky Creek Casino and Hotel - JTG Hub
ReplyDeleteLucky Creek Casino and Hotel. JTG Hub 남원 출장안마 features expert casino hotel reviews, reviews, opening hours 경주 출장마사지 and 경주 출장샵 more. Use your Zip Code to 울산광역 출장마사지 book 제주도 출장마사지 your stay!