
Regresi Linear
Sederhana
Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui
pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat.
Persamaan umumnya adalah:
Y = a + b X.
Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel
bebas. Koefisien a adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik potong
antara garis regresi dengan sumbu Y pada koordinat kartesius.
Langkah
penghitungan analisis regresi dengan menggunakan program SPSS adalah: Analyse
--> regression --> linear. Pada jendela yang ada, klik variabel terikat
lalu klik tanda panah pada kota dependent. Maka variabel tersebut akan masuk ke
kotak sebagai variabel dependen. Lakukan dengan cara yang sama untuk variabel
bebas (independent).
Persamaan Regresi
Sebagai ilustrasi variabel bebas: Biaya promosi dan variabel terikat:
Profitabilitas (dalam juta rupiah) dan hasil analisisnya Y = 1,2 + 0,55 X.
Berarti interpretasinya:
- Jika besarnya biaya promosi meningkat sebesar 1 juta rupiah, maka profitabilitas meningkat sebesar 0,55 juta rupiah.
- Jika biaya promosi bernilai nol, maka profitabilitas akan bernilai 1,2 juta rupiah.
Interpretasi terhadap nilai intercept (dalam contoh ini 1,2 juta) harus
hati-hati dan sesuai dengan rancangan penelitian. Jika penelitian menggunakan
angket dengan skala likert antara 1 sampai 5, maka interpretasi di atas tidak
boleh dilakukan karena variabel X tidak mungkin bernilai nol. Interpretasi
dengan skala likert tersebut sebaiknya menggunakan nilai standardized
coefficient sehingga tidak ada konstanta karena nilainya telah
distandarkan.
Contoh: Pengaruh antara kepuasan (X) terhadap kinerja (Y) dengan skala
likert antara 1 sampai dengan 5. Hasil output yang digunakan adalah standardized
coefficients sehingga Y = 0,21 X dan diinterpretasikan bahwa
peningkatan kepuasan kerja akan diikuti dengan peningkatan kinerja atau
penurunan kepuasan kerja juga akan diikuti dengan penurunan kinerja.
Peningkatan kepuasan kerja dalam satu satuan unit akan diikuti dengan
peningkatan kinerja sebesar 0,21 (21%).
Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda sebenarnya sama dengan
analisis regresi linear sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu
buah. Persamaan umumnya adalah:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 +
.... + bn Xn.
Dengan Y adalah variabel bebas, dan X adalah variabel-variabel
bebas, a adalah konstanta (intersept) dan b adalah koefisien regresi pada
masing-masing variabel bebas.
Interpretasi terhadap persamaan juga relatif sama,
sebagai ilustrasi, pengaruh antara motivasi (X1), kompensasi (X2) dan
kepemimpinan (X3) terhadap kepuasan kerja (Y) menghasilkan persamaan sebagai
berikut:
Y = 0,235 + 0,21 X1 + 0,32 X2 + 0,12 X3
- Jika variabel motivasi meningkat dengan asumsi variabel kompensasi dan kepemimpinan tetap, maka kepuasan kerja juga akan meningkat
- Jika variabel kompensasi meningkat, dengan asumsi variabel motivasi dan kepemimpinan tetap, maka kepuasan kerja juga akan meningkat.
- Jika variabel kepemimpinan meningkat, dengan asumsi variabel motivasi dan kompensasi tetap, maka kepuasan kerja juga akan meningkat.
Interpretasi terhadap konstanta (0,235) juga harus dilakukan secara
hati-hati. Jika pengukuran variabel dengan menggunakan skala Likert antara 1
sampai dengan 5 maka tidak boleh diinterpretasikan bahwa jika variabel
motivasi, kompensasi dan kepemimpinan bernilai nol, sebagai ketiga variabel
tersebut tidak mungkin bernilai nol karena Skala Likert terendah yang digunakan
adalah 1.
Analisis regresi linear berganda
memerlukan pengujian secara serempak dengan menggunakan F hitung. Signifikansi
ditentukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel atau melihat
signifikansi pada output SPSS. Dalam beberapa kasus dapat terjadi bahwa secara
simultan (serempak) beberapa variabel mempunyai pengaruh yang signifikan,
tetapi secara parsial tidak. Sebagai ilustrasi: seorang penjahat takut terhadap
polisi yang membawa pistol (diasumsikan polisis dan pistol secara serempak
membuat takut penjahat). Akan tetapi secara parsial, pistol tidak membuat takut
seorang penjahat. Contoh lain: air panas, kopi dan gula menimbulkan kenikmatan,
tetapi secara parsial, kopi saja belum tentu menimbulkan kenikmatan.
Penggunaan metode analisis regresi
linear berganda memerlukan uji asumsi klasik yang secara
statistik harus dipenuhi. Asumsi klasik yang sering digunakan adalah asumsi
normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan asumsi
linearitas..
Langkah-langkah yang lazim dipergunakan
dalam analisis regresi linear berganda adalah 1) koefisien determinasi; 2)
Uji F dan 3 ) uji t. Persamaan regresi sebaiknya dilakukan di akhir analisis
karena interpretasi terhadap persamaan regresi akan lebih akurat jika telah
diketahui signifikansinya. Koefisien determinasi sebaiknya menggunakan Adjusted
R Square dan jika bernilai negatif maka
uji F dan uji t tidak dapat dilakukan.
Bentuk-bentuk regresi yang juga sering
digunakan dalam penelitian adalah regresi
logistik atau regresi ordinal.
0 comments:
Post a Comment