Ponsel atau handphone sudah menjadi bagian dari hidup
kita sehari-hari, bahkan banyak 1 orang memiliki lebih dari 1 buah ponsel.
Ponsel sudah bukan lagi hanya sebagai alat telepon dan sms saja saat ini,
seiring dengan kemajuan teknologi saat ini ponsel sudah selayaknya dianggap
komputer genggam. Kenapa saya sebut sebagai komputer genggam, ya karena ponsel
saat ini sudah memiliki fitur yang lengkap, tidak hanya digunakan untuk telepon
dan sms saja tetapi karena lengkapnya fitur ponsel dapat digunakan sebagai
kamera, organiser maupun sarana online internet.
Kembali pada pokok masalah bahaya kuman pada ponsel, jadi
ponsel sudah menjadi sebuah gaya hidup dan menjadi bagian vital dari aktifitas
sehari-hari. Ponsel selalu dibawa dan dipegang kemanapun dan dimanapun
aktifitas pemiliknya, bahkan ada yang dengan sengaja membawa ponsel pada saat
melakukan aktifitas BAB di toilet sambil chat atau browsing internet. Dari hal
inilah, maka ponsel tanpa disadari dapat menjadi media hinggapnya kuman dari
tangan kita sendiri sewaktu memegang kotoran kemudian memegang ponsel. Bahkan
banyak dari kita memiliki kebiasaan makan sambil chat, browsing atau memegang
ponsel kita, padahal ponsel yang kita pegang belum tentu hygienis. Jadi mari
biasakan hidup sehat, dengan menggunakan peralatan sebagai mana mestinya dan
tepat guna tentunya. Jangan lupa selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum
melakukan aktifitas makan, jauhkan kebiasaan makan sambil pegang ponsel. Jika
ditanya barang apa yang paling sering kita sentuh dalam sehari, mungkin
sebagian besar dari kita akan menjawab ponsel. Di era teknologi ini, ponsel
memang menjadi teman akrab kita. Namun, waspadalah pada ponsel yang kita
miliki! Pernahkah terlintas dalam pikiran kita bahwa ponsel yang kita miliki
merupakan rumah yang nyaman untuk banyak bakteri berkembang biak? Apalagi,
karena ponsel mungkin adalah salah satu barang yang paling sering kita pegang
dalam aktifitas sehari-hari. tapi taukah kalian bahwa bakteri pada ponsel kita
lebih banyak dari pada bakteri yang ada di kloset?
Ayo kita cari tahu seberapa banyak bakteri yang ada pada
ponsel kita!
Sebuah penelitian yang dilakukan sejumlah ahli dari
London School of Hygiene & Tropical Medicine, Inggris, menemukan, ponsel
ternyata menjadi rumah dari bakteri berbahaya seperti E.coli, MRSA, juga 1.000
jenis bakteri lainnya. Meski sebagian besar bakteri tersebut tidak berbahaya,
satu dari enam ponsel yang dijadikan objek penelitian mengandung bakteri
E.coli, penyebab dari banyak penyakit, diantaranya gangguan sistim pencernaan,
gangguan pada ginjal, serangan jantung atau stroke, dan tekanan darah tinggi,
bahkan kasus kematian.
Bakteri E Coli
Penelitian ini melibatkan 390 partisipan dari 12 kota.
Ditemukan 92 persen dari total seluruh ponsel mengandung berbagai macam bakteri
yang dapat berujung pada serangan berbagai macam penyakit. Yang lebih berbahaya
lagi, seluruh bakteri yang ditemukan pada telepon genggam partisipan memiliki
potensi besar untuk bermutasi menjadi bakteri super MRSA. Menurut beberapa
sumber, MRSA adalah salah satu tipe bakteri Staphylococcus yang ditemukan pada
kulit dan hidung yang kebal terhadap antibiotik. Jumlah kematian akibat infeksi
bakteri MRSA lebih banyak dibandingkan dengan angka kematian akibat sindrom penurunan
sistem kekebalan tubuh alias AIDS. Staphylococcus aureus bersifat pathogen yang
mampu menginvansi sel lain. Pada Osteomielitis, Staphylococcus aureus memang
menjadi penyebab utama penyakit tersebut. Staphylococcus aureus juga dapat
menyebabkan keracunan pada kulit, seperti jerawat, bisul, dan keluarnya nanah
pada bagian kulit manapun. Perlu diketahui toksin leukosidin yang dikeluarkan
oleh Staphylococcus aureus dapat mematikan sel darah putih manusia.
Staphylococcus Aureus
Para ahli mengatakan bahwa temuan ini berdasarkan pada
alasan kemungkinan bakteri yang berpotensi berbahaya mencemari ponsel, karena
orang tidak mencuci tangan mereka dengan baik dengan sabun setelah pergi ke
toilet. Penelitian dilakukan sehubungan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia yang
jatuh pada 15 Oktober. Meskipun 95% dari orang yang diteliti mengatakan mereka
mencuci tangan mereka dengan sabun, sebanyak 92% dari ponsel dan 82 persen dari
tangan memiliki bakteri. Kondisi yang mengkhawatirkan, 16% dari tangan dan 16%
dari ponsel ditemukan Escherichia coli, jenis bakteri yang berasal tinja.
Escherichia coli sering dikaitkan dengan gangguan lambung, dan telah terlibat
dalam kasus-kasus keracunan makanan serius seperti wabah O157 yang fatal di
Jerman pada bulan Juni lalu. Para ilmuwan juga menemukan, mereka yang memiliki
bakteri di tangan memiliki kemungkinan tiga kali lebih memiliki bakteri di
ponsel mereka. Sementara itu Ahli kebersihan dari London School of Hygiene
& Tropical Medicine, mengatakan, studi ini memberikan lebih banyak bukti
bahwa beberapa orang masih tidak mencuci tangan mereka dengan baik, terutama
setelah pergi ke toilet. “Saya berharap temuan E coli di tangan mereka dan
telepon mendorong, mereka untuk lebih berhati-hati di kamar mandi. Mencuci
tangan dengan sabun adalah suatu hal yang sederhana untuk dilakukan, tetapi
tidak ada keraguan itu menyelamatkan nyawa,” kata ahli kebersihan tersebut.
Bakteri tinja dapat bertahan hidup di tangan selama berjam-jam pada suatu
waktu, terutama di suhu hangat jauh dari sinar matahari. Kuman itu mudah
ditransfer oleh sentuhan di gagang pintu, makanan, dan bahkan telepon seluler.
Kuman lalu dapat berpindah ke orang lain. Setiap tahun, anak-anak di bawah usia
lima tahun meninggal dunia oleh pneumonia dan penyakit diare, yang sebetulnya
dapat dicegah dengan tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun. Di negara
maju, mencuci tangan dengan sabun membantu orang untuk mencegah penyebaran
infeksi virus, seperti norovirus, rotavirus, dan influenza.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa banyak orang
masih enggan untuk mencuci tangan mereka. Inilah asal mula dari peredaran
bakteri. Kami berharap hasil penelitian kami dapat meyakinkan banyak orang
untuk mencuci tangan mereka setelah selesai menggunakan toilet,” kata pimpinan
penelitian, Dr. Val Curtis (kesehatan.liputan6.com). Mengenai banar atau
tidaknya bakteri pada ponsel lebih banyak dari pada di kloset itu merupakan
suatu yang benar, bahwa ternyata ponsel yang kita gunakan bisa menjadi sumber
utama penyakit karena banyak mengandung bakteri, kuman, dan virus.
Mikroorganisme yang bersifat pathogen tersebut bersumber sebagian besar dari
kloset yang menempel pada tangan kita dan kemudian kita memegang ponsel.
Bakteri dari tempat lain juga dapat hinggap pada ponsel melelui media perantara
tangan kita. Misalkan dari handel pintu toko, tombol lift, penyangga kursi di
dalam bis kota, dan lain sebagainya, Karena bakteri yang bersifat pathogen
lebih banyak datang dari tangan kita, maka alangkah baiknya kita menjaga
kebersihan diri untuk meminimalisir resiko terkena dampak dari bakteri pathogen
tersebut, minimal dengan mencuci tangan kita dengan sabun sehabis memegang
ponsel, sehabis dari kamar mandi, dan setelah melakukan kegiatan lainnya
sebelum makan.
0 comments:
Post a Comment